PERANAN IBU

Ibu adalah sebagai "tiang rumah tangga" amatlah penting bagi terselenggaranya rumah tangga yang sakinah yaitu keluarga yang sehat dan bahagia, karena di atas yang mengatur, membuat rumah tangga menjadi surga bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi bagi suaminya. Untuk mencapai ketentraman dan kebahagian dalam keluarga dibutuhkan isteri yang shaleh, yang dapat menjaga suami dan anak-anaknya, serta dapat mengatur keadaan rumah sehingga tempat rapih, menyenangkan, memikat hati seluruh anggota keluarga.

Perempuan sebagai istri dalam keluarga, berperan sebagai penolong, teman hidup pasangannya di kala suka dan duka. Melayani suami bisa disebut haknya istri, bisa juga disebut sebagai kewajiban istri. Istri juga adalah teman berbagi dan teman untuk mendiskusikan segala sesuatunya sebelum keputusan diambil oleh suami sebagai kepala rumah tangga.

Menurut Baqir Sharif al-Qarashi (2003 : 64), bahwa para ibu merupakan sekolah-sekolah paling utama dalam pembentukan kepribadian anak, serta saran, untuk memenuhi mereka dengan berbagai sifat mulia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. yang artinya: "Surga di bawah telapak kaki ibu", menggambarkan tanggung jawab ibu terhadap masa depan anaknya. (Zakiyah Daradjat, 1995 : 50)
Dari segi kejiwaan dan kependidikan, sabda Nabi di atas ditunjukan kepada para orang tua khususnya para ibu, harus bekerja keras mendidik anak dan mengawasi tingkah laku mereka dengan menanamkan dalam benak mereka berbagai perilaku terpuji serta tujuan-tujuan mulia, adapun tugas-tugas para ibu mendidik anak-anaknya yaitu :

    Para ibu harus membiasakan perbuatan-perbuatan terpuji pada anak,
    Para ibu harus memperingatkan anak-anak mereka akan segala kejahatan dan kebiasaan buruk, perilaku yang tidak sesuai dengan kebiasaan sosial dan agama,
    Para ibu harus memiliki kesucian dan moralitas sebagai jalan pendidikan untuk putra-putri mereka,
    Para ibu jangan berlebihan dalam memanjakan anak,
    Para ibu harus menanamkan pada anak rasa hormat pada ayah mereka,
    Para ibu jangan pernah menentang suami, sebab akan menciptakan aspek kebencian dengan kedengkian satu sama lain,
    Para ibu harus memberi tahukan pada kepala keluarga setiap penyelewengan tingkah laku anak-anak mereka,
    Para ibu harus melindungi anak dari hal-hal buruk menggoda serta dorongan-dorongan perilaku anti sosial,
    Para ibu harus menghilangkan segala ajaran atau metode yang dapat mencederai kesucian serta kemurnian atau meruntuhkan moral dan etika seperti buku-buku porno novel,
    Para ibu harus memelihara kesucian dan perilaku terpuji. (Baqir Sharif al-Qarashi, 2003 : 66)

Para ibu bertanggungjawab menyusun wilayah-wilayah mental serta sosial dalam pencapaian kesempurnaan serta pertumbuhan anak yang benar. Sejumlah kegagalan yang terjadi diakibatkan oleh pemisahan wanita dari fungsi-fungsi dasar mereka.

Jadi ibu jangan hanya menjadi ibu yang melahirkan,  dan harus menyadari bahwa runtuh atau berdirinya sebuah rumah tangga adi di tangan beliau. Berhasil / Sukses atau tidak anak anaknya di tentukan pula oleh kiprah seorang ibu dalam rumah tangga. Dan satu hal lagi, Ada banyak ibu yang tidak bisa menjadi istri yang baik unutk suaminya, begitu pula sebaliknya, bayak istri yang tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak anaknya., jadi ibu memang BERAT COY.... , tapi ibu ibu pasti bisa ..!!!!

Pertanyaaan selanjutnya :
Sudah kah anda jadi ibu yang demikian  ?  kalau belum bersegeralah..!!
Lalu bagai mana dengan anda yang bekerja,?,
Berapa banyakah waktu yang anda luangkan unutk keluarga anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar