Wewakhan "Terbentuknya Danau Ranau"


Hutan larangan adalah Lembah yang berupa hutan lebat di bawah kaki Gunung Seminung, terdapat pohon yang sangat besar, dari pokok pohon hingga ujung dahan nya pun mencapai ratusan meter, selain itu pohon tersebut sangatlah tinggi, siapapun di larang melintas di bawah pohon tersebut, saking besarnya terkadang seringkali penduduk tanpa sadar melintas di bawahnya. Ketika mereka berburu atau mencari damar penduduk setempat menyebutnya kayu Haru, karena setiap orang yang melintas di bawah pohon tersebut serta merta hatinya akan menjadi sedih, dan seolah olah ada yang menuntunnya untuk menuju pohon tersebut, lalu tanpa sadar orang tersebut dengan mudahnya memanjat pohon besar itu , dan setelah tiba di atas pohon barulah orang tersebut akan tersadar, ketika dia sadar dia berada di atas pohon maka serta merta dia berusaha turun namun ketika dia melihat jalan untuk turun melalui batang pohon tersebut yang terlihat olehnya adalah kulit pohon tersebut terlihat seperti mata mata pedang yang tajam, sudah banyak penduduk yang terbunuh akibat terjatuh dari pohon haru tersebut. Hingga akhirnya datanglah seorang yang sakti rsesepuh dari daerah tersebut .

Adalah Rakian sukat orang yang sangat sakti sebagai pemimpin di daerah tersebut ,karena pohon tersebut sering kali meminta korban Rakian sukat berniat menebang pohon tersebut, namun tentusaja tidak mudah para penunggu pohon itupun adalah sepasang siluman Naga yang mempunyai sisik emas siluman pada kepala siluman naga betina mempunya mahkota berkilauan, karena sebenarnya naga betina adalah ratu para siluman , dan Naga Jantan bersisik Emas raja para siluman adalah raja para siluman , yang tentu saja sangat sakti , hingga terjadilah pertempuran antara Rakian sukat dan para siluman penunggu pohon itu, pertempuran pun berlansung sangat seru , pada suatu kesempatan Rakian sukat berhasil memegang mahkota siluman naga betina, bermaksud memukul kepalanya, namun tidak disangka disanalah kelemahan dari naga betina tersebut , begitu mahkotanya tersentuh tangan rakian sukat, mendadak siluman betina tersebut menghilang dan berubah menjadi sebuah pedang, melihat pasangannya sudah kalah dan sang Naga Jantan bersisik Emas pun menyusup kedalam tanah dan dan menghilang juga, lobang tempat sang Naga Jantan bersisik Emas itu menyusup kedalam tanah mendadak keluar mata air. Sebelum Naga Jantan bersisik Emas itu masuk kedalam tanah dia berkata kalau dia tdak kalah dan tidak akan pernah meninggalkan ratunya ,suatu saat dia akan kembali dan dia mengutuk seluruh penduduk daerah tersebut akan terkena wabah penyakit.

Setelah memenangkan pertarungan Rakian sukat pun dengan pedang naga khatu menebang pohon haru tersebut , dan ketika pohon itu di tebang setiap serpihan dari pohon haru tersebut menyentuh air dari mata air tersebut berubah manjadi ikan , karena semakin banyak air yang keluar dari mata air tersebut,Rakian sukat memohon kepada dewata agar di beri kekuatan angin untuk membantu menumbangkan pohon haru tersebut, atas izin dewata maka datanglah angin yang sangat kencang menerpa pohon tersebut hingga akhirnya pohon tersebut tumbang dengan cepat, dan pada saat pohon tersebut menyentuh tanah setiap dahannnya meninggalkan lubang yang memanjang , dan kelak ketika lembah itu terisi penuh oleh air, bekas dahan dari pohon haru tersebut menjadi sungai sungai yang berhulu dan adajuga yang bermuara di bekas pohon tersebut, dan akhirnya hilanglah lembah tersebut, dan terbentuklah sebuah danau.,dan serpihan kayu harupun yang menjadi ikan beranak pinak menyebabkan danau tersebut sangat kaya dengan ikan. Karena keberaniannya rakian sukatpun di angkat penduduk menjadi raja, dan karena dia mempunyai pedang jelmaan dari Ratu naga itu menjadi symbol kerajaannya sekaligus julukannya, begitupun nama kerjaannya yaitu PEDANG KHATU.

 Waktu pun berlalu ketika danau itu semakin luas , suatu ketika saat hujan panas ketika menjelang senja beberapa penduduk melihat seekor ular naga bersisik emas di sekitar danau tersebut, dan selang beberapa waktu kemudian para pendudukpun terserang penyakit aneh yang mewabah sudah banyak korban yang tewas akibat wabah tersebut, dan ketika berita tersebut sampai pada Rakian sukat, beliaupun ingat akan kutukan sang Naga Jantan bersisik Emas , lalu beliau bertapa di puncak Gunung Seminung dan hingga akhirnya beliau mendapat petunjuk dari setelah mendapat petunjuk satu satunya obat dari wabah tersebut adalah pohon atau akar dari kayu haru , namun tentu saja tidak mudah untuk mengambilnya karena pokok pohon haru tersebut berada di tengah tengah danau, dan salah satu ujung dari akar pohon tersebut ada pada sebuah gua gaib, agar gua gaib itu terlihat haruslah memberikan sepasang pemuda dan pemudi yang tampan dan cantik sebagai persembahan pemuda dan pemudi tersebut sebelum di korban diberi pakaian berwana merah dan hijau, karena wabah semakin menyebar maka akhirnya tidak ada pilihan lain Rakian suka tmengumumkan kepada rakyatnya, hingga tentang petunjuk dewa tersebut, di kumpulkanlah pemuda dan pemudi dari seluruh antero kerajaan .

Setelah terkumpul terpilihlah sepasang pemuda dan pemudi yang tampan dan sangat cantik dan ternyata sepasang pemuda dan pemudi tersebut merupakan sepasang kekasih, lalu mereka di paksa berpakain merah dan hijau, mereka bersedia di kurbankan asalkan sebelum mereka di kurbankan mereka minta agar dinikahkan dahulu menjadi suami istri, namun permintaan sepasang muda mudi tersebut tidak bisa dilaksanakan karena bulan belum purnama, adapun adat istiadat daerah tersebut untuk melangsungkan pernikahan adalah hanya waktu ketika bulan purnama terlihat sempurna hingga tinggal seperti sabit, selain dari waktu tersebut maka tidak diperkenankan melakukan pernikahan, jika ada yang melanggar maka bumi akan marah hingga meyebabkan gempa yang besar , karena kekhawatiran tersebut maka permintaan sepasang pemuda dan pemudi tersebut tidak di gubris oleh para penduduk, dan akhirnya di kurbankalah sepasang pemuda dan pemudi tersebut , setelah itu barulah terlihat oleh Rakian sukat gua gaib tersebut, demi para rakyatnya rakian sukat pun masuk kedalam gua tersebut yang ternyata di jaga oleh sang Naga Jantan bersisik Emas , dengan berbekal pedang naga khatu maka rakian sukatpun berhasil kembali berhasil mengalahkan Naga Jantan bersisik Emas tersebut, namun rakian sukat sengaja tidak membunuh Naga Jantan bersisik Emas tersebut, malah menjadikan naga tersebut menjadi penjaga gua gaib dan danau , sebagi Naga Jantan bersisik Emas pun berjanji tidak akan menganggu para penduduk, dan Naga Jantan bersisik Emas itu juga berpesan kepada Rakian sukat jika rakyatnya banyak berbuat jahat di muka bumi maka dia akan menampakkan diri dan tentu saja jika dia menampakan diri dia akan mebawa wabah ke muka bumi , dan juga bahwa anak turunan utama Rakian sukat saja yang boleh mengambil bagian dari pohon haru tersebut, rakian sukatpunmenyetujuinya, setelah Rakian sukat mendapatkan akar dari kayu haru, lalu akar kayu haru itupun di masukan kedalam air, lalu air tersebut di minum oleh yang terkena wabah , dan ajaibnya mereka yang terkena wabah begitu meminum air tersebut menjadi sembuh. Sebelum di kurbankan Pemuda itu berkata jika suatu saat dia kan mengadakan pernikahan , dan dia akan mengambil putra dan pemudi yang rupawan untuk menjadi pengiringnya., dan dia meminta agar jasad mereka di kubur di puncak Gunung Seminung.

Sejak saat itu jika penduduk banyak melakukan kejahatan maka Naga Jantan bersisik Emas akan terlihat di atas danau dan setelh itu akan ada wabah penyakit, basanya naga itu akan menampakan diri ketika sedang hujan panas , terkadang pula setelah kemunculan Naga Jantan bersisik Emas di sekitar danau , penduduk sering mendengar ada suara suara gong dan kulintang yang datang dari arah Gunung Seminung , yang berarti roh roh dari pasangan pasangan yang di kurbankan sedang melakukan pernikahan di puncak Gunung Seminung, tentusaja mereka tidak terlihat oleh mata manuasia biasa, dan saat itu tiba para pemuda dan pemudi di larang berpakaian hijau dan merah.dan yang melanggar bisanya akan celaka. Sejak saat itulah akar atau bagian dari pohon kayu haru tersebut menjadi obat yang sangat mujarab sekaligus langka, karena sangat berat persyaratannya maka jarang sekali keturunan Rakian sukat mengambil atau menminta kayu haru tersebut. Seiring dengan perkembangan waktu jika keturunan Rakian sukat sebagai pemegang pedang khatu akan meminta atau mengambil akar kayu haru, maka kurban yang sebelumnya adalah manusia di ganti dengan hewan ternak, biasanya kambing, sapi atau kerbau, dan sebelum mereka mengambil dan menampakkan gua gaib tersebut mereka melakukan ngejalang (semacam permohonan kepada sang pencipta agar di tunjukan letak gua gaib tersebut, sekaligus di beri keselamatan dari penunggu gua tersebut) Setiap Naga Jantan bersisik Emas tersebut muncul kepermukaan danau maka berarti akan ada wabah yang menyerang .

 Tersebutlah ada beberapa yang pemberani yang melihat naga itu keluar dari danau dan serta merta kerena mereka mempunyai kesaktian mereka bermaksud menangkap naga tersebut , namun karena perjanjian dengan Rakian sukat maka naga tersebut tidak menyerang naga tersebut meoloskan diri masuk kedalam danau, dan beberapa orang sakti tersebut berhasil menggapai melukai ekornyadengan serampang ( tombak bermata tiga) hingga sisiknya emasnya pun terlepas , dan para pengejar nyapun memunguti sisik emas tersebut, tampa diduga orang orang yang menyerang naga itupun mendadak tumbuh sisik di beberapa bagian tubuhnya. Karena Keindahan dan kecantikan serta kenyamanan danau tersebut, maka perantau perantau dari Melayu menyebutnya DANAU RANAU , RANAU yang berarti tempat yang indah dan nyaman

 Wasaalam …
Karena cerita ini hanya wewakhan maka nama dan tempat sengaja di pelesetkan agar tidak menyingung orang orang tertentu dan tentu saja supaya tidak TULAH, andaipun ada kemiripin cerita itu hanya hayalan pewakhah saja yang secara kebetulan mirip. Mohon maaf jika tidak berkenan sekali lagi cerita ini HANYA wewakhan saja

1 komentar: