SEKELUMIT ADAT

SESIAHAN

Adalah cara orang ranau berpacaran, sesiahan ini di lakukan saat malam di setelah sholat isa hingga menjelang sholat subuh.

Mekhanai/Pria akan mendatangin rumah si gadis tapi hanya diluar, si bujang akn mengetuk ngetuk dengan halus dinding kamar, yang umumnya terbuat dari papan kayu untuk memberi tahu si gadis kalau ada pria yang menaksirnya, lalu setelah itu jikia si gadis berminat maka dia akan menyambut ketukan pria diluar tersebut, lalu setelah itu terjadilah perkenalan lalu percakapan yang hanya di lakukan berbisik-bisik dengan tetap terpisah oleh dinding , percakapan pun di mulai dengan berbagai macam tema , yang tentunya di sertai rayuan dan senda gurau ataupun saling memuji dari kedua belah pihak, bahkan hingga pantun yang saling berbalas ..,

Sesihan ini bila saling cocok bisa terjadi hingga subuh baru akan berakhir, jika mereka telah saling mengenal seadanya, dan merasa cocok dalam berbincang,mereka akan melakukan sesiahan berulang ulkang kali di waktu yang berbeda. Jika telah beberapa kali sesiahan antara mereka sudah merasa saling cocok dan saling
mempunyai Perasaan saling menyukai,maka di aturlah janji untuk bertemu muka atau bertemu secara langsung yang di sebut BUKHASAN


BUKHASAN
Pertemuan antara sigadis dan bujang yang biasanya dilakukan di siang hari, tentunya setelah saling berjanji baik dari tempat hingga waktu, biasanya Bukhasan ini yang pertema kali mereka akan bertemu dirumah kerabat si gadis, atau pun jika di tempat lain, sigadis akan di temani atau membawa teman atau kerabat lainya, hal ini berjaga jaga agar terhindar dari
Prasangka dan sekaligus sebagai saksi jika terjadi sesuatu hal yang buruk yang mungkin saja bisa terjadi

Saat bukhasan inilah mereka akan saling mengenal secara lansung dan lebih dalam lagi .

mereka akan saling bercerita, entah mengenai Keluarga masing masing, atau hal-hal yang lainnya, topik cerita dan percakapan mereka pun tak ubahnya sesiahan,

Dan jika saat bukhasan ini jika mereka merasa sudah saling cocok, atau meyukai merka akan berjanji untuk Bukhasan lagi di waktu-waktu atau tempat yang lain, namun jika salah satu dari mereka merasa kurang cocok, mereka tidak akan melakukn sesiyahan atau bukhasan lagi. sebaliknya jika mereka saling cocok, mereka akan sesiahan atau bukhasan lagi, dan seterusnya,untuk memdau dan meggelorakan rasa cinta mereka, hinnga perasaan antar keduanya semakin dlam dan semakin cocok.

Kala mereka telah semakin terikat akan cinta, mereka akan saling bertukar cenderamata sebagai bukti dari cinta mereka.sigadis biasanya kan memberikan kain sarung (Sinjang Bebai ), yang biasanya bermotip batik. atau lainnya.Dan Si bujang pun akan memberikan suatu perhiasan atau barang lainya, yang pasti akan menjadi kebanggaan tersendiri diantara keduanya...,

Setelah mereka merasa cukup dewasa dan merasa sudah sangat cocok proses selanjutnya mereka akan sebambangan.

SEBAMBANGAN.

Si Pria akan membawa Si Gadis Tentunya setelah keduanya saling sepakat, seolah-olah diculik oleh si Pria, tentunya pula tanpa sepengetahuan Keedua Orang tua atau keluarga si gadis.

biasanya Si Gadis akan meninggal kan Surat untuk keluarganya tujuannya memberitahu keluarga kalau yang bersangkutan pergi Sebambangan dengan Pujaan Hatinya, namun Kadang kadang mereka sengaja tidak memberi tahu keluarganya Tujuan sebambangan mereka.

Sebambangan ini bisa terjadi di siang atau pun malam, namun demikian Sebambangan ini di lakukan tetap dengan sembunyi sembunyi, dan bisa pula bukan si pria yang embambangkan si gadis , melainkan si bujang akan meminta teman atau kerabatnya untuk membawa si gadis atau mungkin pula secara bersama sama membambangkan sigadis.

Hal ini dilakukan mencegah terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. minsalnya jika sebambangan ini di ketahui oleh keluarga sigadis sebelum sampai di tujuan. sebambangan ini bisa batal, bahkan bisa pula terjadi kesalah pahaman dengan keluarga si gadis dan si bujang bisa bisa di adili secara masal..untuk itu si bujang membawa teman gunanya selain sebagai saksi juga memperkuat posisi si bujang jika terjadi sesuatu. jika sebambangan ini di batalkan. maka Proses perkawinan mereka akan terunda atau bahkan bisa tidak pernah terjadi.

namun yang lebih sering terjadi., jika sebambangan ini tertangkap oleh pihak keluarga si gadis maka . proses perkawinan meraka akan di tentukan oleh keluarga sigadis. dari proses hingga persyaratan lainnya yang berhubungan dengan proses perikahan mereka

Jika sebambangan ini berhasil. maka si bujang kan membawa Gadis pujaannnya, kerumah salah satu kerabatnya, atau di rumah penghulu., dan si gadis akan tinggal di rumah Tersebut hingga Sebambangannya di ketahui oleh keluarganya, dan si pria akan pulang kerumahnya dan memberitahu keluarganya, akan prihal sebambangannya, lalu keluarganya kan mengutus beberapa orang mendatangai keluarga si gadis sekaligus meminta maaf dan

memberitahu keluarga sigadis kalau Salah satu Keluarga Mereka( GADIS ) telah sebambangan. juga memberitahu keluarga kalau si gadis sekarang dalam keadaan aman dan berada di rumah kerabat si bujang atau penghulu

Lalu keluarga si gadis kan mendatangi atau mengutus beberapa orang ke tempat si gadis beserta membawa perlengkapan-perlengkapan lainnya untuk sigadis.saat ini si gadis akan didandani dengan pakaian adat sederhana yang sopan..

Saatpertemuan ini terjadilah acara NGEHAHEDO Yaitu Menangis bersama biasanya kaum perempuan, si gadis akan menangis meratap dengan kencang, biasanya ratapannya berkisar dari permohonan maafnya karena di pergi sebambangan, dan sekaligus meminta maaf akan hal itu.dan pihak yang di hahedopun akan menangis pula, sekalugus menasehati dan membesarkan hati sigadis kalau keputusan yang di ambil sigadis sudah tepat, dan memabg sudah saatnya, tapi tidak menutup kemungkian pula pihak yang di hahedo yang kan menyesalkan keputusan yang di ambil sigadis . ngehahedo ini di
lakukan kapan saja sebelum hari perkawinan itu datang. dan ngehahedo hanys di lakukan pada orang orang dekat sigadis. dan hanya pada saat pertemuan pertama setelah sebambangan.dan di lakukan dimana saja. Saat mereka bertemu pertama tidak perduli di muka umum atau di saksikan oleh orang orang lain. karena hal ini dianggap Lumrah dan bagian dari adat istiadat

Pertemuan selanjutnya antara kedua belah pihak keluarga di rumah tempat terjadinya sebambangan itu.sekaligus perkenalan antara keduarga keduanya, akan terjadi Tangguh atau pecakapan yang memakai bahasa KHAS atau biasanya di sertai pantun pantun, yang menceritakan entah keluarga ataupun sindiran sindiran diantara kedua belah pihak keluarga. tentunya pertemuan ini bisa terjadi menegangkan, atau pun bisa sebaliknya . biasanya pihak keluarga sigadis akan memberikan persyaratan persyaratan,dan pihak keluaga bujang kan menawar hingga terjadi kesepakatan antar kedua belah pihak. baik mengenai sistem pernikahan ataupun waktu hingga tempat pernikahannya nanti.termasuk menentukan Status Perkawinan nanti Berupa SEMANDA atau MAK BUBUNYI atau BUJUJOKH .


SEMANDA
Semanda adalah jika proses dan setelah perkawinan nanti si pria akan di tanggung dan tinggal di Rumah si gadis. atau bisa di bilang Sigadis yang akan membeli si Pria, namun secara hukum islam mengenai mahar dan yang lainnya tetap di berikan pada sigadis. biasanya semanda ini jika pihak pria baik secara ekonomi maupun, secara pangkat atau Strata atau lebih rendah dari Keluarga si gadis. ataujuga secara susunan keluarga(SIGADIS ANAK TUHA) dan kebanyakan Semanda ini di lakoni oleh Bujang bujang yang bukan anak Pertama atau anakTuha.



MAK BUBUNYI.
Adalah Jika Kesepakatan keluarga dri kedua belah pihak saling berkeras untuk saling membeli. status mak bubunyi ini biasanya jika jika kedua keluarga mempunyai baik kemampuan secara ekonomi. strata keluarga, pangkat, atau sama-sama anak tuha.proses pernikahan akan di lakukan di kedua belah pihak secara bergantian atau bisa pula jika memang rumah atau tempat mereka tidak berjauhan acara pernikahannya di lakukan pada hari yang sama. dan setelah menikah mereka bebas menentukan akan tinggal di pihak wanita atau pria dan berhak atas warisan dari kedua belah pihak keluarga
.


BUJUJOKH
Pihak wanita atau gadis yang kan di beli oleh pihak pria. dan proses pernikahan hingga setelah menikah semunya di lakukan oleh pihak laki laki.


NAYUH
Nayuh adalah ritual selanjutnya setelah sebambangan atau Pernikahan yang di sertai Pesta sekaligus Peresmian Pernikahan Dari Pasangan baru tersebut.ritual ini di lakukan bisa di pihak pria, atau wanita atau pula di kedua belah pihak. tergantung dari kesepakatan dan kemampuan keluarga keduanya.sebelum nayuh ini ada beberapa proses untuk mensukseskan acara atau ritual tersebut yaitu :


1. Himpun manak mauakhi ( RAPAT ANGGOTA KELUARGA BESAR )

Rapat ini sekaligus mengumumkan kepada seluruh kerabat prihal yang terjadi dan akan di adakan nayuh yang tentunya butuh bantuan dan dukungan dari semua keluarga besar. rapat ini mereka kan mengumumkan hari pernikahan dan sekalugus membetuk kepala panitia -panitia yang kan bertanggung jawab terhadap seksinya masing masing, saat proses nayuh nanti. yang tentunya untuk mensukseskan perhelatan besar tersebut. lalu di aturlah waktu untuk HIMPUN PEMEKONAN

HIMPUN PEMEKONAN

Adalah Rapat yang lebih besarlagi. yaitu rapat yang mengundang seluruh warga kampung atau pekon. rapat ini, sama dengan himpun manak muakhi yaitu menumumkan sekaligus mengundang sekluruh warga. untuk mensukseskan nayuh tersebut.di himpun pemekonan ini di buatlah Panitia-Panitia dan anggotanya panitia yang akan memegang dan bertanggung jawab pada masing masing seksinya.yang tentunya akan di kepalai salah satu keluaga yang telah di tunjuk pada saat HIMPUN MANAK MUAKHI.

seksi-seksi diantaranya adalah :

BENDAHARA dan

  • a. PERLENGKAPAN

  • b. TIKANG KHESI

  • c. TUKANG WAI

  • D. TUKANG TUNGGKU

  • e. TUKANG PANGGAKH

  • F. TUKANG TANDANG

  • G. TUKANG LAMPU.

  • H. TUKANG KEKAI

  • i. TUKANG TINGKUK

  • J. TUKANG SAMBUT

  • K. TUKANG CATAT

DAN LAIN LAINYA YANG TENTUNYA setiap panitia atau tung tersebut akan bertanggung jawab dengan tugasnya masing masing. setelah itu sesi selanjutnya adlah NEGAK TARUP.


NEGAK TARUP
Adalah Pendirian panggung atau klasa atau ruang di luar rumah tempat acara resepsi dan sesi sesi lainya akan di lakukan.negak tarup ini di lakukan umumnya tujuh hari sebelum hari pernikahan. Dan di lakukan bersama sama secara bergotong royong seluruh warga kampung atau pekon. Begitupula bahan-bahan pembuatnya mereka akan bergotong royong melengkapinya hingga berdiri sebuah Tarup seperti yang di inginkan. Selain tarup mereka juga membuat kubu ( Seperti tarup tapi jauh lebih kecil ) .kubu-kubu ini akan di gunakan untuk  memasak kebutuhan kebutuhan utama , seperti menanak nasi atau merebus air. Dan kubu ini bisa berdiri lebih dari satu. Dan nanti kubu ini akan tempat bekerjanya para Seksi Tukang Junjong
Tarup ini Ini pula kelak akan tempat bekerjanya bendahara dan tukang catat. Para pengantak penulung.


NGANTAK PENULUNG.
Ngantak penulung adalah proses pengumpulan bantuan dari kerabat kenalan, handai toulan, tetangga bahkan mungkin pula orang orang yang tidak di kenal dari dalam pekon maupun dari pekon pekon yang lain. Prosesnya adalah para pengantak penulung ini kan datang ketempat nayuh, lalu membawa perbagai macam dari hasil bumi, atau bisa juga berupa uang, kue, atau makanan lainnya, mungkin juga ternak, sesuai dengan kemampuan masing masaing. Lalu di terima oleh pencatat, artinya semua bantuan yang mereka bawa itu akan di catat dengan teliti. Baik pemilik atau pun Penulung yang di bawa oleh tukang catat. Lalu di kumpulkan dan di gunakan sesuai dengan kebutuhan penayuhan jika uang di berikan kepada bendahara.,

Pada saat ngantak penulung ini para pengantak penulug akan dii sambut oleh keluarga yang nayuh, atAupun per

NULUNG GUWAI ( Bugegirek-an )
Di lakukan 2 hari sebelum Pangan , Pada dasarnya acara ini adlah acara pembuatan bumbu-bumbu, dan keperluan lain yang berkenaan dengan
masakan dan kue unutk keperluan nayuh tersebut, Bujang dan gadis seluruh kampung atau pun di luar kampung akan di kirim undangan yang bisa secara lisan maupun secara tertulis,
bisa juga jika di kampung yang di maksud ada sanak keluarga dari pihak yang ada nayuh, untuk malam
nulung guwai ini, bujang gadis panitia, akan menjemput bujang gadis dari kampung lain, biasanya di kepalai
oleh sesorang ayng dianggap snior, dan memahami tatakrama penangguhan, karena tugas dari kepala rombongan
ini yang kan, memohon izin kepada orang tua gadis agar bisa berangkat nulung guwai, tentunya dengan gaya bahasa yang tesendiri, setelah di izinkan dan tentunya pihak penjemput, harus bertanggung jawab dari gadis yang di jemput,
selanjutnya setelah mereka terberkumpul maka bersama -sama dengan bujang nya mereka akan berangkat ketempat nayuh/ nulung guwai tsb.

Jika telah samapi di temapt nulung guwai, seluruh yang ada baik gadis atau bujang yang
datang pada malam itu, akan bahumembahu, menyelesaiakn semua perkerjaan yang telah di sebut di atas, tentunya
sambil bersenda gurau, sehingga terlihat keriangan di antar mereka,dan tak lupa pula selama mereka berkerja tentu saja di selingan dengan makan ataupun minum.

selain itu ada pula di antara mereka yang memaikan alat musik, seperti kulintang, unutk bujang, dan gong untuk wanita, mereka akan memainkan alat musik ini dengan nada yang indah yang tentunya sudah ada sejak dari dulu-dulu.
gung dan kulintang ini selama persiapan nayuh, dari hari ke4 sebelum nayuh biasanya sudah mulai di mainkan siang malam, sekaligus, unutk memberi tahu masyarakat lainnya kalau
di tempat tersebut ada GEGUWAIAN, dengan harapan mereka yang mendengar akan datang ketempat tersebut.
jika semua perkerjaan, GEGIREKan sudah selesai, untuk gadis yang ingin pulang, tentu saja akan di atarkan pulang kerumah masing masing, namun jika tidak mereka
telah di sediakan rumah KHUSUS untuk bujang dan gadis, di sekitar rumah utama yang nayuh di sebut LAMBAN MULI MEKHANAI

dan unutk mereka yang tidur di LAmban Muli mekhanai, untuk bagian dalam Di isi oleh para gadis, dan bagian depan di isi para bujang, dan tentusaja mereka di pisahkan oleh dinding dan pintu yang tertutup rapat.
tidak pula ketinggalan, jika hari semakin malam, para bujangpun akan melakukan sesiahan, dengan gadis yang telah di incar pada sat bugegirek-an tadi... sesiahan ini pun berlansung hingga subuh,....

NGELEMANG


NGEDEKOR
Ngedekor, ada dua season, untuk di rumah utama, atau lamban pangkal, ngedekor di lakukan 2 malam sebelum Pangan, biasanya rumah utama akan
di beri hiasan ornamen adat ( sigokh, umbak umbak,  dan pernak pernik lainya ) yang telah di siapkan oleh para pemangku adat., selain itu seluruh ruangan akan di hiasi dan di dekorasi layaknya
ruang pesta, selain itu mereka juga menyiapkan untuk dekorasi tarub, seperti pita, bunga-bunga, dan lain-lain
lalu season kedua adalah pemasangan dekorasi untuk tarup, di lakukan pada malam kedua sebelum nayuh, termasuk juga untuk pembuatan singgasana unutk kedua mempelai.

NYAMBAI
adalh pesta peresmian pernikahan yang di lakukan pada malam hari , di mana ke esokannya akan di lakukan pangan.acara ini adalah lebih ke acara muda mudi atau pesta perpisanan kedua pengantin dengan para teman dan rekannya,karena mereka berdua telah sepakat, dan meninggalkan pergaulan semasa mereka bujang atau gadis.

Pesta ini akan di mulai setelah sholat isa, tentu saja di awali oleh berbagai sambutan, dan nasehat unutk para bujang gadis agar pestanya berjalan lancar dan tidak terjadi suatu apapun .
lalu setelah itu pesta akan resmi dimulai dengan MEKHANAI atau MULI baya Bernyanyi yang bertema Penyambutan. dan ucapan terima kasih terhadap mereka yang datang pada malam ini contohnya adalah :


PANGAN
Adalah puncak dari segala perayaan, dari Busunat, Budiom, Naik Haji, dan NAYUH.
Di nayuh pangan ini adalah resepsi yang dilakukan siang hari, setelah malamnya di gelar Nyambai( Resepsi Malam ) pada sat itu seluruh undangan, sanak pamily, tetangga, handai tolan, bahkan yang tidak di undangpun, diharapkan bisa hadir.

Kedua mempelai pada hari ini di beri pakaian (di dandani ) adat lengkap, karena pada har itu adalah Penyerahan Mempelai
wanita Kepada Keluarga mempelai Pria atau sebaliknya , setelah semua di rasa siap. pengantin ini akn di arak dari tempat yang di tentukan
menuju Tarup/ Klasa, dan bisa juga keduanya berangkat dari Rumah yang berbeda. pada sat pengarkan, segala pentas, di antaranya,
Pencak silat, Tari tarian, Rebana, akan mengiringi dan di petaskan di jalanan di mana pengantin bergerak menuju klasa, para pengiringpun
di beri pakaian adat lengkap, selain itu sepanjang perjalanna mereka di ringi oleh tabuhan kulintang, dan rebana ( TeRBANG)
dengan nanda tertentu, kemeriahan pun semkain tmapak, karena banya nank anak kelic sambil mengiringi membawa Bendera dan umbul
umbul pelbagai warna corak dan bentuk. ada pula yang mengelar tikar di setiap jalan yang kan di lalui oleh sepasang pengantin dan rombongannya. hingga
akhirnya samapi di Klasa

Setelah merka samapai di Tarup. mereka akan duduk di singgasana ynag megah. lengkap dengan segala Ornamen dan hiasan yang oindah
setelah mereka duduk group musik, (gambus atau sejenisnya ) yang sebelumnya di tarup sudah memainkan musik dengan lagu lagu nasehat,
tiada henti hentinya dari keberangakatan pengantin dari rumah pertama tadi istirahat sejenak, lalu di sambung dengan acara sambutandari
perbagai pihak, dan juga nasehat nasehat perkawinan dari keluarga kedua belah pihak, termasuk pula penyerahan secara resmi mempelai ke keluarga mempelai lainnya,
setelah  itu piha tetua juga akan menetapkan ADOK ( NAMA LAIN SETELAH MENIKAH )
penetapan adok ini diberikan oleh kepala adat ( sebatin ) dan namanya pun ( adoknyapun ) akan di sesuaikan dengan garis
turunan dan status urut anak keberapa dari mempelai pria tau wanita, secara tidak langsung dari adog ini juga akan terlihat dari turuna mana yang kedua mempelai ini.
lalu setelah hari itu, mereka berdua kan menggunakan nama adog ini untuk panggilan secara adat, dan pangilan sehari-hari mereka.
ada banyak jenis dari adog ini biasanya terdiri dari 2 kata kata pertama yang menentukan sttus keturuna  dari mana atau anak ke berapa, dan kata kedua biasanya untuk memperkuat
kata pertam umpama :..........

setelah acaraa seremonial di klasa berkahir di tutup dengan doa, maka seluruh yang datang akan di jamu makan dan minum,
di rumah -rumah yang telah di tentukan yang pasti di sekitar lamban pangkal(rumah utama) dengan hidangan yang telah di sediakan oleh
para panitia. hidangan yang tentu sangat lengkap dan enank dan SEDAaaaaaaappp!!!!! pada acar makan bersama ini biasanya pihak keluarga, dan panitia akan
makan di giliran terkahir, ini menunjukan betapa orang ranau sangat mengutamakan dan memuliakan para tamu-tamunya.
lalu jika telah selesai mereka akan berpamitan dan bersalaman dengan keluarga yang nayuh. dan tidak seperti di kota kota besar dimana
Angpau atau amplop uang sekan di haruskan. di orang ranau tidak ada hal semacam itu. namun jiak memang berniat untuk memberi itu pun tidak pula ada larangan , berbeda hal dengan sunat yang cendrung uang di berikan kepada yang sunat,
di gambarkan seolah oleh upah dari yang di sunat..

1 komentar:

  1. Assalamualaikum. Tabik pun jama pusekam disan, sekindua numpang ngopy artikel sinji... Kekalau balak manfaatni.

    BalasHapus